Selasa, April 04, 2006

Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq ra (i)

Khalifah Pertama, Teman Setia Yang Banyak Berkorban

Olahan Ilham harapan

Nabi Muhammad SAW wafat tanpa meninggalkan pesan siapa yang harus menggantikannya sebagai pemimpin umat.. Beberapa kerabat Rasul berpendapat bahawa Ali bin Abu Thalib, bisan dan menantu yang dipelihara Muhammad SAW sejak kecil, yang paling berhak. Namun sebagian kaum Ansar, warga asli Madinah, berkumpul di Balai Pertemuan (Saqifa) Bani Saudah. Mereka hendak mengangkat Saad bin Ubadah sebagai pemimpin umat.

Ketegangan terjadi, Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah datang untuk mengingatkan mereka. Perdebatan terjadi, sampai dua tokoh Muhajirin dan Anshar, Abu Ubaidah dan Basyir anak Saad, membaiat Abu Bakar. Umar menyusul membaiat. Demikian pula yang lainnya. Pertikaian selesai. Selasa malam menjelang solat Isyak, setelah Nabi Muhammmad SAW dimakamkan, Abu Bakar naik ke mimbar di masjid Nabawi. Ia mengucapkan pidato pertamanya sebagai khalifah. Pidato yang ringkas dan dan berkesan di kalangan umat. Itu terjadi pada Jun 632, atau 11 Hijriah.

Abu Bakar adalah orang pertama di luar kerabat Rasul yang memeluk Islam. Ia dikenal sebagai orang yang selalu membenarkan ucapan Nabi Muhammad SAW. Ketika orang-orang menghujum Nabi Muhammad SAW kerana mengatakan baru mengalami Isra' Mi'raj, Abu Bakar menyatakan keyakinannya terhadap peristiwa itu. Ia menyiapkan perjalanan serta menemani Nabi Muhammad SAW saat hijrah ke Madinah. Ia juga menikahkan putrinya, Aisyah, dengan Rasul.

Namun tak bererti kepemimpinan Abu Bakar mulus bersih dari pelbagai masalah. Wafatnya Nabi Muhammad SAW menimbulkan pembelotan besar-besaran dari pelbagai kabilah yang baru masuk Islam. Mereka tidak lagi patuh pada pemerintahan di Madinah. Malah ada yang menyatakan diri mereka sebagai Nabi. Aswad Al-Insa di Yaman yang menyatakan diri sebagai Nabi dan membolehkan orang tidak solat dan berzina, telah dibunuh oleh orang dekatnya saat Rasulullah sakit. Sekarang ada Tulaihah dan Musailamah yang berbuat serupa.

Di Madinah pun, Abu Bakar berselisih pendapat dengan Fatimah, putri Muhammad SAW, mengenai cara pengelolaan wang negara. Keluarga Rasul, termasuk Ali bin Abu Thalib, baru sahaja mengakui kepemimpinan Abu Bakar enam bulan kemudian, setelah Fatimah wafat.

Tugas pertama yang dilakukan Abu Bakar adalah melaksanakan amanat Rasul. Beliau menghantar pasukan tentera yang diketuai Usamah bin Zaid ke Palestin dan Syam yang mana ketika itu usia Abu Bakar telah pun mencecah 61 tahun. Kemudian beliau memimpin tentara menggempur Tulaiha. Operasinya ketika itu berjaya. Setelah itu, Abu Bakar membentuk 11 regu untuk menakluk kabilah-kabilah yang menolak untuk membayar zakat. Yakni dari Tihama di Laut Merah, Hadramaut di ujung Lautan Hindi, sampai ke Oman, Bahrain, Yamama hingga Kuwait di Teluk Parsi.

bersambung...

Tiada ulasan: